"MAHA-SISWA". Kami telah berubah, tepatnya kami telah naik ke
tingkat tertinggi. Ibaratkan digimon, kami itu udah jadi Kyuukyokutai, udah ultimate deh pokoknya. Seiring dengan tingkat
yang tinggi atau bisa dibilang kekuatan yang tinggi, kamipun punya tanggung
jawab yang tinggi pula.
Setelah menjadi mahasiswa resmi di ITB, kamipun langsung diberi bekal yang kami butuhkan dalam masa peralihan kami. Kami akan langsung memasuki masa OSKM yaitu sebuah masa dimana kami akan di hajar habis-habisan, dicekokin dengan berbagai wejangan, quotes atau apapun entah apa itu, yang pasti itu semua demi kebaikan kami sebagai mahasiswa Indoneisa.
Banyak sekali tanggung jawab yang harus kita emban sebagai mahasiswa, baik akademik dimana indeks prestasi kita harus selalu tinggi maupun diluar itu seperti kegiatan ekstraculiculair atau apalah entah itu.Tapi yang paling penting, sebagai mahasiswa yang paling pentign kita harus membuka mata dan membuka telinga tentang segala kejadian yang terjadi di Indonesia ini terlebih lagi di sekitar kita. Ga cuma kuper di kosan entah belajar atau ngapain.
Salah satu
tuntutan/tanggung jawab menjadi MAHASISWA adalah harus memiliki apa yang
disebut dngan K3 oleh kakak-kakak berkaos kuning
dengan tulisan "Bumi Sudha". ohiya taplok kami (kelompok 20) itu koplak lohhhh namanya sih dirahasiakan sama mereka, bilangnya nama mereka Kak Tampan, Kak Jelita dan Kak Manies.
kembali ke topik
Nah pertanyaannya K3 itu apa?
Nah pertanyaannya K3 itu apa?
JADI
K
3
A
D
A
L
A
H
D
A
L
A
H
Kritis, Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal,
substansi atau masalah apa saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya
dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran
dan menerapkan standar-standar intelektual padanya (Paul, Fisher and Nisich,
1993, hlm. 4).
Sebagai mahasiswa
kita harus bisa berpikir dengan kritis, dimana awalnya kita harus peka terhadap
setiap kejadian yang terjadi di masyarakat lalu kita harus bisa menjadi seorang
pengamat yang tidak hanya mengikuti mainstream saja, tidak hanya meng'iya'kan apa
yang dikatakan oleh koran, oleh internet, oleh kakak taplok dan lain lain.
Kreatif. Selain berpikir kreatif, kita juga punya tuntutan untuk
memikirkan solusi yang kreatif! Sebuah penyelesaian yang tidak pernah
terpikirkan orang lain, yang sebenarnya simple, sebuah penyelesaian yang bisa
menyelesaikan sebuah masalah sampai tuntas tanpa berbuntut pada masalah lain.
Untuk dapat memiliki
solusi itu, kita perlu sekali yang namanya pikiran
kreatif.
Konstruktif. Belum cukup yah brow cuma berpikir kreatif dan kritis, kita
juga perlu berpikir dengan konstruktif. Ga asik kayaknya kalau Indonesia
terpuruk melulu, saatnya untuk kita Putra-Putri Terbaik Bangsa untuk melakukan
sesuatu. Ya! kita harus membangun tanah air kita ini, nah sebelum bertindak
kita perlu berpikir terlebih dahulu. Cara berpikir yang membangun itu disebut
cara pikir konstruktif.
Kita harus punya
suatu dorongan atau motivasi untuk membangun bangsa ini, kita harus
konstruktif!
Mungkin sebegitulah
sedikit hasil yang gue dapat pada pertemuan dengan Kak Tampan, Kak Jelita dan
Kak Maniez. Enrico Adiputra (FTTM) 16413198

Tidak ada komentar:
Posting Komentar