Rabu, 21 Agustus 2013

Sesuatu yang Membedakan Kami dengan "SISWA"

"MAHA-SISWA". Kami telah berubah, tepatnya kami telah naik ke tingkat tertinggi. Ibaratkan digimon, kami itu udah jadi Kyuukyokutai, udah ultimate deh pokoknya. Seiring dengan tingkat yang tinggi atau bisa dibilang kekuatan yang tinggi, kamipun punya tanggung jawab yang tinggi pula.

Setelah menjadi mahasiswa resmi di ITB, kamipun langsung diberi bekal yang kami butuhkan dalam masa peralihan kami. Kami akan langsung memasuki masa OSKM yaitu sebuah masa dimana kami akan di hajar habis-habisan, dicekokin dengan berbagai wejangan, quotes atau apapun entah apa itu, yang pasti itu semua demi kebaikan kami sebagai mahasiswa Indoneisa.

Banyak sekali tanggung jawab yang harus kita emban sebagai mahasiswa, baik akademik dimana indeks prestasi kita harus selalu tinggi maupun diluar itu seperti kegiatan ekstraculiculair atau apalah entah itu.Tapi yang paling penting, sebagai mahasiswa yang paling pentign kita harus membuka mata dan membuka telinga tentang segala kejadian yang terjadi di Indonesia ini terlebih lagi di sekitar kita. Ga cuma kuper di kosan entah belajar atau ngapain.

Salah satu tuntutan/tanggung jawab menjadi MAHASISWA adalah harus memiliki apa yang disebut dngan K3 oleh kakak-kakak berkaos kuning dengan tulisan "Bumi Sudha". ohiya taplok kami (kelompok 20) itu koplak lohhhh namanya sih dirahasiakan sama mereka, bilangnya nama mereka Kak Tampan, Kak Jelita dan Kak Manies.

kembali ke topik
Nah pertanyaannya K3 itu apa?
JADI
K
3
A
D
A
L
A
H

Kritis, Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya (Paul, Fisher and Nisich, 1993, hlm. 4).

Sebagai mahasiswa kita harus bisa berpikir dengan kritis, dimana awalnya kita harus peka terhadap setiap kejadian yang terjadi di masyarakat lalu kita harus bisa menjadi seorang pengamat yang tidak hanya mengikuti mainstream saja, tidak hanya meng'iya'kan apa yang dikatakan oleh koran, oleh internet, oleh kakak taplok dan lain lain.

Kreatif. Selain berpikir kreatif, kita juga punya tuntutan untuk memikirkan solusi yang kreatif! Sebuah penyelesaian yang tidak pernah terpikirkan orang lain, yang sebenarnya simple, sebuah penyelesaian yang bisa menyelesaikan sebuah masalah sampai tuntas tanpa berbuntut pada masalah lain.

Untuk dapat memiliki solusi itu, kita perlu sekali yang namanya pikiran kreatif.

Konstruktif. Belum cukup yah brow cuma berpikir kreatif dan kritis, kita juga perlu berpikir dengan konstruktif. Ga asik kayaknya kalau Indonesia terpuruk melulu, saatnya untuk kita Putra-Putri Terbaik Bangsa untuk melakukan sesuatu. Ya! kita harus membangun tanah air kita ini, nah sebelum bertindak kita perlu berpikir terlebih dahulu. Cara berpikir yang membangun itu disebut cara pikir konstruktif.

Kita harus punya suatu dorongan atau motivasi untuk membangun bangsa ini, kita harus konstruktif!


Mungkin sebegitulah sedikit hasil yang gue dapat pada pertemuan dengan Kak Tampan, Kak Jelita dan Kak Maniez. Enrico Adiputra (FTTM) 16413198

Tidak ada komentar:

Posting Komentar