Resume K3
Kritis, Kreatif, Konstrukif
Ya,
tepat pada 19 Agustus lalu Institut Teknologi Bandung telah melaksanakan
Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru 2013/2014 yang dipimpin langsung oleh
rektor ITB, yaitu Prof. Akhmaloka,Ph.D. Kita merupakan sebagian kecil pelajar
dari seluruh Indonesia yang berkesempatan untuk, tidak hanya menimba ilmu,
tetapi juga merasakan kehidupan di kampus tempat Sang Proklamator mulai
membekali diri untuk membangun bangsa Indonesia.
Kita
mulai memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan gelar
"mahasiswa" tersemat di dalam diri kita masing-masing. Untuk
membangun Indonesia yang lebih maju, tentu gelar "siswa" yang telah
lama kita raih tidaklah cukup. Tetapi, apakah dengan segala kebutaan kita
mengenai kehidupan mahasiswa sudah cukup untuk mencapai tujuan-tujuan mulia
untuk Indonesia? Tentu tidak. Oleh karena itu, kita perlu mengenal lebih dalam
dan memahami perubahan dari siswa menjadi mahasiswa.
Seperti
yang telah dibuktikan oleh segenap pemuda pemimpin bangsa, mahasiswa tentu
memiliki peranan serta tanggung jawab yang lebih besar dan nyata di
masyarakat. Agar dapat menjalani tanggung jawab tersebut secara optimal, kita
sebagai mahasiswa patut mengerahkan segala kemampuan yang ditunjang dengan
potensi yang kita miliki masing-masing. Semua ilmu yang kita dapatkan dan pola
pikir yang terbentuk selama kita berada di kampus diharapkan dapat
menyempurnakan setiap insan yang bergelar "mahasiswa" dan dapat
memberikan solusi terbaik bagi setiap permasalahan yang menjamur di masyarakat.
Agar
dapat mempersiapkan solusi terbaik, kita tentu harus mempersiapkan diri kita
sebaik mungkin. Oleh karena itu, kita diharapkan memiliki pola pikir K3, yaitu Kritis, Kreatif, dan Konstruktif.
Kritis
Agar
dapat memahami segala permasalahan yang terdapat di masyarakat, kita harus cepat
dalam menanggapi permasalahan yang ada. Kita juga dituntut untuk menganalisa
permasalahan secara tajam dan melihat dari berbagai sudut pandang agar dapat
menghasilkan solusi yang objektif.
Kreatif
Ada
bermacam-macam jenis permasalahan yang harus dipecahkan. Tentu semua
permasalahan itu tidak dapat dipecahkan melalui satu cara. Terkadang kita perlu
mengombinasikan berbagai cara yang berbeda agar dapat memecahkan masalah.
Bahkan, kita juga dituntut untuk memecahkan permasalahan melalui cara baru yang
orisinil karena, seiring perkembangan zaman, permasalahan muncul dengan
"bumbu" yang baru pula. Dengan pola pikir yang kreatif, kita
diharapkan dapat memecahkan segala permasalahan.
Konstruktif
Untuk
memecahkan permasalahan yang ada, tentu pola pikir kritis dan kreatif saja
tidak cukup. Bisa dikatakan "percuma" bila kita telah memahami
masalah secara kritis dan menyiapkan solusi yang kreatif bila solusi kita tidak
bersifat konstruktif. Konstruktif tidak hanya bermakna membangun, tetapi juga
memperbaiki. Jadi, solusi yang kita lakukan harus bersifat konstruktif di
masyarakat dan dapat mencegah timbulnya masalah-masalah baru.
Dengan memiliki pola pikir K3, kita sebagai mahasiswa diharapkan dapat
memberikan solusi terbaik, bahkan untuk setiap permasalahan terburuk di
Indonesia.
"Berikan aku 1000 orang tua,
niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia." - Ir. Soekarno
STEI
16513031
Tidak ada komentar:
Posting Komentar