Dengan menyandang status ‘maha’, seorang mahasiswa dituntut untuk dapat memandang suatu permasalahan tidak hanya dengan 1 sisi pandangan tetapi melalui beberapa aspek dan pemposisian diri, tidak menelan semua yang dikatakan dan atau dipercaya oleh orang lain. Selain itu, mahasiswa tidak sekedar mempermasalahkan sesuatu tapi juga mencoba memberikan ide-ide atau terobosan terhadap pemecahan suatu masalah. Untuk itu, diperlukan poin K3 dalam memandang suatu kasus
1. Kritis
Pertama, berpikir
kritis sangat diperlukan seorang mahasiswa untuk memandang suatu permasalahan
yang sedang terjadi atau yang sedang ia alami. Berpikir kritis di sini
maksudnya adalah seorang mahasiswa menganalisa dan tidak mudah percaya atas
pemikiran orang lain, serta berpikir tajam. Ia harus mengkaji segala sesuatu
dari berbagai sudut untuk menemukan suatu akar permasalahan.
2. Kreatif
Kedua, seorang siswa
yang telah menyandang status ‘maha’ juga dituntut untuk dapat menjadi sosok
yang kreatif. Ia harus dapat menarik diri dari hal-hal umum dan dapat
memunculkan ide baru yang berguna untuk memecahkan akar masalah dan berasal
dari pemikirannya sendiri(original) dan tidak mengambil ide dari orang lain
3. Konstruktif
Yang ketiga, setelah
menemukan akar masalah dan menciptakan ide kita juga harus dapat menyusunnya
atau merealisasikan ide tersebut menjadi terobosan atau solusi untuk
menyelesaikan masalah dan bukan memperburuk atau menimbulkan masalah yang baru.
Jadi intinya, seorang
mahasiswa harus dapat menganalisa dari berbagai sudut pandang secara tajam,
memunculkan ide, dan dapat memberikan solusi tidak hanya sekedar protes.
Gomgom
Rudolf H
FTSL

Tidak ada komentar:
Posting Komentar