Seminar hari ini diawali oleh Menteri Perdagangan Indonesia
yaitu Gita Wiryawan. Selain seorang menteri beliau juga ketua PBSI. Beliau
memulai seminarnya dengan menceritakan pengalaman kejuaran bulu tangkis di
Guangzhou, ia diminta untuk memberikan motivasi kepada para pemain. Ia
mengatakan bahwa yang menentukan semuanya adalah tuhan, namun tapi kita juga
harus berusaha,” If you want you will get it.” katanya. Kemudian beliau juga
menjelaskan keberadaan indoenesia dalam peringkat perekonomian. Ia mengatakan
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang tinggi.
Lalu, untuk membangun Indonesia ia mengatakan bahwa kita harus menggarudakan
negeri ini, kita harus membuat produk dalam negeri yang mampu mengalahkan
produk-produk luar negeri. Selain itu kita juga harus meningkatkan pemrosesan
sumber daya kita. Di negara, lain mereka mendapatkan bahan dasar dari Indonesia
lalu menjualnya dalam bentuk jadi dengan harga berkali-kali lipat, sementara
yang membeli produk jadi itu adalah kita juga. Oleh karena itu kita haru
meninggatkan pemrosesan sumber daya kita dari bahan dasar saja menjadi bahan
jadi yang lebih baik. Setelah itu, kita juga harus meningkatkan kerjasama kita
dengan negara-negara ASEAN, karena sesungguhnya negara-negara di ASEAN seperti
Thailand dan Filiphine sudah mempelajari Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
daya jual mereka di Indonesia. Dan yang terakhir dari Pak Gita, ia mengatakan
bahwa dua dari Presiden Indonesia merupakan lulusan ITB, maka kita juga harus
bisa menjadi pemimpin Indonesia kelak.
Yang kedua seminar dari Wanandri. Dalam seminarnya wanandri
menjelaskan tentang wilayah-wilayah Indonesia dari luasnya, jumlah penduduknya
dan lain-lain. Mereka juga memberi tahu bahwa sesungguhnya Indonesia menjadi
sangat luas karena adanya Deklarasi Juanda. Wanandri juga menjelaskan bahwa
indonesia itu terdiri dari bioregional, pesisir, pulau, sungai, karst, medan
khas, daratan, gunung vulkank. Lalu, Wanandri telah melakukan
ekspedisi-ekspedisi hebat di Indonesia salah satunya menjelajahi 92 pulau
terluar Indonesia dan ekspedisi yang paling berkesan untuk mereka adalah
mendaki Everest.
Lalu seminar yang ketiga dari Tri Mumpuni. Seminarnya
tentang integritas dan kompetisi alumni ITB untuk kemandirian dan kesejahteraan
bangsak. Dimana Integritas dan kompetisi itu membutuhkan logika dan empati
karena dengan keduanya kita dapat membaca Indonesia dengan baik. Lalu ia
menjelaskan tentang definisi ekonomi dimana makin tinggi pertumbuhan, makin
tinggi juga ekonomi. Lalu dibutuhkan juga kewirausahaan sosial dimana setiap
orang itu unik dan makin baik hasil mereka makin baki juga ekonomi. Namun,
ekonomi di zaman sekarang tidaklah manusiawi dan untuk mengatasi
ketidakmanusiawian itu dibutuhkan pelurusan visi pembangunan, perubahan
pardigma investasi dan pembatasan pertumbuhan manusia. Lalu beliau juga
menjelaskan di dalam sumber daya lokal dan komunitas lokal dibutuhkan
manajemen, keuangan dan teknologi. Jika sumber daya lokal dan komunitas lokal
tidak digunakan akan terjadi kemiskinan di Indonesia.
Yang terakhir seminar dari Riset Indie yang dibawakan oleh
Saska. Riset Indie sendiri adalah sebuah kolektive penelitian yang mengandung
unsuk teknologi, sosial, ekonomi dan media. Riset Indie juga sudah melakukan
banyak proyek. Diantaranya proyek polariod tentang penelitian kamera polaroid.
Lalu proyek alinea yaitu proyek pembuatan robot alien wanita. Dan yang terakhir
proyek angkot day, dalam proyek ini selama satu hari angkot bandung jurusan
kelapa dago di gratiskan, angkot tidak ngetem sehingga penumpang merasa nyaman.
Lalu dibuat survei kepada penumpang ini rasanya angkota jika seperti saat
angkot day.
Itulah yang saya dapat dari seminar hari ini. Sangat
bermanfaat bagi saya, mengajarkan bahwa kita harus memupuk rasa nasionalisme
dan berusaha melakukan yang kita bisa untuk negara kita ini Indonesia.
Haryo Pambudi / 16413018 / FTTM

Tidak ada komentar:
Posting Komentar