Jumat, 23 Agustus 2013

Resume Seminar di Sabuga



Jum’at, 23 Agustus 2013, diadakan seminar untuk para mahasiswa baru tahun 2013. Seminar diadakan pada pukul 14.00-18.00 dengan moderator Maria Selena. Empat pembicara mengisi seminar yaitu menteri perdagangan sekaligus ketua PBSI Pak Gita Wirjawan, Wanadri, Bu Tri Mumpuni dan CEO Riset Indie.

1.    1.    Sesi satu
Pembicara: Pak Gita Wirjawan
                Pak Gita mendapatkan gelar S1 di sebuah universitas di Texas, dan S2 di Harvard University. Sebenarnya beliau mendapatkan beasiswa musik, namun karena orang tua beliau pindah ke akutansi. Beliaupun akhirnya menjadi akuntan kemudian menjadi seorang pengusaha. Di Sabuga, pak Gita menceritakan tentang keberhasilan tim bulutangkis Indonesia pada ajang kejuaraan dunia di Guangzho, China. Sebagai ketua PBSI, beliau memberikan semangat para pemain dengan berkata “if you want it, you wil get it.” Sesaat sebelum pertandingan sehingga para pemain bisa lebih bermain dengan baik.
                Beliau membahas tentang perekonomian indonesia yang berada di urutan 15 dengan satu trilyun dollar, sementara urutan pertama adalah Amerika Serikat dengan 15 trilyun dollar. Indonesia tidak mampu mengolah kekayaan alam yang ada untuk bangsanya sendiri. Contohnya, kita hanya mampu menambang bauksit dan menjualnya ke nagara lain untuk diolah, di negara itu diolah dan dijual kembali ke Indonesiadengan harga jauh lebih mahal. Bukankah kita rugi besar kalau begitu. Pada tahun 2015 orang-orang dari seluruh ASEAN bisa bekerja di Indonesia. Oleh karena itu, orang-orang Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain. Pendanaandan pendidikan adalah hal yang utama yang utama dalam membangun ekonomi. Anggaran pendidikan Indonesia sekarang sudah bagus, lebih dari 20% APBN digunakan untuk pendidikan. Masalahnya adalah pendanaan untuk berwira usaha. Dengan bunga 15%, tentu akan sangat memberatkan wirausahawan yang ingin meminjam dana. Bandingkan dengan malaysia yang hanya 2%. Dari pasar saham, IHSG dan rupiah melemah akibat penarikan kembali uang investasi dari Amerika.
                Untuk menjadi negara dengan ekonomi yang maju, harus mencitai produk-produk dalam negeri, contohlah negara korea dengan LG,Samsung, Hyundai dan K-popnya. Lupakan produk- produk keren dari luar dan pakai produk dari kerja keras anak bangsa. Jadilah garuda-garuda yang cinta budaya sendiri dan mencintai tanah air.

2.      2.  Sesi dua
Pembicara: Wanadri
                Wanadri adalah sebuah kemonitas dimana mereka sering melakukan ekspedesi-ekspedsisi baik di dalm negeri maupun mancanegara. Yang terbaru adalah the seven summit, mereka berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi dunia dengan regu berenam orang yang telah diselesaikan pada bulan mei 2013. Mereka juga akan melakukan ekspedisi  ke 9000 pulau terluar Indonesia, termasuk didalamnya adalah mendaki gunung dan arum jeram. Menurut mereka, tidak ada pendakian puncak gunung yang paling membanggakan, semua sangat membanggakan, yang penting adalah proses bagaimana kita dapat mencapi puncak. “tuhan, jangan matikan kreatifitasku, Tuhan jangan kau lumpuhkan, jangan kau hilangkan rasa kemanusiaanku”. Itulah do’a sang pembicara (mungkin agak beda dikit).
Hanya itu yang aku ingat dari ceramah Wanadri.

3.      3.  Sesi tiga
Pembicara: Ibu Tri Mmpuni
                Menurut data statistik, dari 245 juta penduduk indonesia, 100 juta diantaranya belum mendapatakan listrik. Penyebabnya adalah sulitnya infrastruktur, penduduk yang menyebar dan daerah yang terpelosok. Oleh karena itu, Ibu tri mencoba untuk membantu saudara-saudara kita yang belum mendapatkan listrik.
                Ibu Tri berceramah tentang pentingnya rasa kemanusiaan. Antara logika dan perasaan harus selalu berkomunikasi agar terjadi harmoni. Contonya dalam bidang ekonomi, kebanyakan hanya menggunakan logika saja. Kesejahteraan hanya mampu dicapai bagi orang yang memiliki dana dan pengetahuan. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan asing hanya mengeruk sumber daya alamnya saja dan tidak mau mempekerjakan masyarakat indonesia sehingga ekonominya rendah. Akibatnya kesenjangan ekonomi semakin besar. Menurut ibu Tri, kerjakan yang kita sukai. Semakin bagus hasilnya maka semakin bagus ekonominya. Oleh karena itu, sebagai penerus bangsa, bekerjalah dengan hati demi kemajuan bangsa.
                Setelah itu dilanjutkan sholat ashar berjamaah.

4.      4.  Sesi empat
Pembicara: CEO Riset Indie
                Riset indie adalah lembaga yang membantu suatu riset yang secara subjektif keren dan bersifat independen. Pembicara banyak menceritakan tentang masa kuliahnya dulu yang sering main keluar kampus sampai bekerja menjadi seorang operator kapal selam.
                Riset indie pernah membantu menjual kamera polaroid dari perusahaan yang bangkrut walaupun akhirnya tetap gagal. Nah pada tanggal 20 september 2013 nanti, Riset indie akan melakukan sebuah riset yang disebut Angkot Day. Jadi karena mereka berpikir bahwa angkot di kota Bandung yang suka naik turunkan penumpang sembarangan yang justru mengakibatkan kemacetan. Riset tersebut dilakukan pada trayek dago klapa. Pada Angkot Day, penumpang akan dilayani angkot dangan tertib tanpa membayar selama satu hari. Jika penumpang senang dengan hal ini, akan dijadikan rekomendasi untuk pemda atau supir angkot. Pokoknya jangan lewatin deh.

Nah sekian posting saya. maaf bila banyak kesalahan karena memang jarang nulis. Terima kasih.
By: khomsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar