Jumat, 23 Agustus 2013

Resume OSKM 2013 #UntukIndonesia

Resume Seminar OSKM 2013

K3L (Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan  Lingkungan)

Dalam lingkup kampus, ITB memiliki beberapa aturan yang ditetapkan didalamnya dan harus ditaati oleh setiap mahasiswa. Peraturannya yaitu berupa K3L (Keamanan, Ketertiban, Kesehatan, dan Lingkungan). Untuk aspek yang pertama kita akan membahas tentang “Keamanan”. Tentunya dalam setiap tempat yang ada di dunia, entah itu rumah, kantor, sekolah, gedung dsb, tentunya memiliki unit keamanan yang siap berjaga siang dan malam untuk menjaga tempat tersebut dari tindak kriminalitas, baik itu kasus pencurian ataupun kasus anarkisme yang dilakukan oleh orang. Begitupun juga dengan ITB, di ITB sendiri, memiliki unit keamanan yang siap bertugas untuk mengamankan lingkup ITB dan sekitarnya. Unit keamanan ITB dapat berupa satpam, ataupun peraturan-peraturan keamanan yang ditetapkan didalamnya.
Tugas seorang satpam sebagai unit kemanan kampus, tentunya memiliki tugas yang sangat berat, selain menjaga kampus dari pencurian ataupun tindak kriminalitas lainnya, seperti bertanggung jawab atas semua keamanan dan ketertiban yang ada di dalamnya. Contoh : unit satpam bertugas untuk mengatur akses masuk ke kampus, baik itu untuk mahasiswa, dosen dan orang luar yang berkepentingan)
Untuk peraturan keamanan ITB memberlakukan jam kegiatan kampus yaitu jam 6 pagi hingga jam 11 malam (jam kampus), selain jam kegiatan juga ITB mempunyai jam kuliah s/d jam 5 sore, kemudian untuk izin masuk ITB dari pihak luar yang wajib lapor ke satpam dan peraturan-peraturan lainnya. Hal itu diberlakukan guna untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas yang sering terjadi di sekitar kampus ITB, baik itu tindak pencurian dan tindak kriminalitas lainnya yang dapat merugikan mahasiswa dan ITB.
Selanjutnya adalah Ketertiban, dalam pelaksanaan ketertiban yang dilakukan oleh ITB, ITB memiliki beberapa aturan yang harus di jalankan oleh warga ITB, agar terjalin rasa aman dan nyaman. Karena, jika ketertiban terlaksana maka keamanan pun juga akan terlaksana dengan baik. Ketertiban yang harus dijalankan oleh setiap warga ITB yaitu, jangan membuat gaduh ketika jam kuliah sedang berlangsung, tidak bergerombol di gerbang masuk dan keluar untuk menghindari adanya kemacetan, tidak boleh parkir di selasar karena hal tersebut akan mengganggu para pejalan kaki, dan yang terakhir adalah selalu berhati-hati.
Aspek selanjutnya dari K3L adalah aspek Kesehatan. Agar warga ITB memiliki jasmani yang sehat serta terhindar dari penyakit, maka ITB juga memberlakukan aturan kesehatan mengenai larangan merokok di sembarang tempat. Karena, hal tersebut akan mengganggu kenyamanan warga kampus lainnya yang tidak perokok dan tentunya akan mengganggu kesehatan mereka juga sebagai seorang “perokok pasif”. Sehingga untuk menghindari terjadinya hal tersebut, ITB memiliki kebijakan untuk membuat tempat khusus merokok, di tempat-tempat tertentu.
Aspek selanjutnya yang memiliki hubungan dengan aspek kesehatan adalah aspek lingkungan. Karena, jika tercipta lingkungan yang bersih, maka terciptalah kesehatan yang bersih dan baik pula. Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih di lingkup ITB adalah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, dan selalu menjaga kebersihan di manapun berada. Baik itu di kantin, toilet, taman, dsb.
Sedangkan Aspek K yang ketiga adalah aspek Keselamatan. Aspek keselamatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat sesuai dengan petunjuknya, jangan panic ketika keadaan darurat, mengikuti jalur evakuasi serta meninggalkan ruangan dalam keadaan tertutup.
Seminar Gita Wiyarman – Menteri Perdagangan RI

Dalam seminarnya, sosok Gira Wiyarman seorang alumni ITB yang sekarang menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI menyatakan bahwa misi dari Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB (OSKM ITB) 2013 berisi tentang kearifan lokal yang harus senantiasa kita junjung tinggi keberadaannya. Selain itu, beliau yang pernah bersekolah di Harvard University menyatakan bahwa perekonomian Indonesia akan maju bila para pemimpinnya mengerti akan kebutuhan rakyatnya. Jika kita lihat pada saat ini, mengapa kita selaku bangsa Indonesia selalu tertinggal dalam hal perekonomian di negara-negara lain dikarenakan, karena mereka para pemimpinnya tidak pernah mengerti kebutuhan serta kesulitan yang tengah dihadapi oleh rakyat mereka. Kebanyakan “Mereka” para pemimpin hanya memikirkan nasib mereka masing-masing. Jika saja mereka mengerti akan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi oleh rakyatnya maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan sejahtera.
Untuk itu, beliau juga menegaskan jika, seorang pemimpin itu harus memiliki visi/tujuan yang jelas, agar pembangunan, baik itu dalam hal perekonomian dsb akan berjalan dengan lancar. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah banyak sekali pemimpin bangsa yang tidak tahu akan visi serta misinya sebagai seorang pemimpin. Sehingga, kebanyakan dari mereka tidak tahu, harus dibawa kemana dan kepada siapakah mereka harus mengabdi?
Beliau juga mengatakan bahwa, jika masalah perekonomian Indonesia, kita tangani dengan baik maka, Indonesia akan memiliki perekonomian 3x lebih besar dari Saudi Arabia. Hal itu dikarenakan, Indonesia memiliki potensi-potensi SDA yang melimpah. Namun, justru kita sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, tidak bisa mengelolanya dengan baik, dan justru tangan-tangan asinglah yang kini menguasai sebagian besar SDA tersebut. Seperti hasil tambang dan minyak yang sangat melimpah di Indonesia.

Huwaida Najla Alaudina
16313115
FITB




Tidak ada komentar:

Posting Komentar