Era Kolonial Belanda dan Jepang
Terbentuk organisasi kemahasiswaan
tertua di Bandung yaitu Bandoeng Studenten Corps (BSC) di Technische
Hoogeshcule te Bandoeng (TH Bandoeng)
1942
TH Bandoeng sempat berganti nama di
era kolonial Jepang menjadi Institute Of Tropical Sciences
1944
TH Bandoeng sempat berganti nama
menjadi Bandung Kogyo Daigaku
Era Kemerdekaan
Bandung Kogyo Daigaku dibuka kembali dengan nama Sekolah
Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung). Terbentuk Senat Mahasiswa Fakultas Teknik
Bandung. Namun mahasiswa menyatakan tekad belum sudi kembali ke kampus bila
Indonesia belum merdeka penuh. STT Bandung kemudian pindah ke Yogyakarta.
Era1950an
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti
dan Ilmu Alam di Bandung masih dalam naunngan Universitas Indonesia. Saat itu
terbentuklah Dewan Mahasiswa UI Bandung yang beranggotakan himpunan-himpunan
mahasiswa teknik.
1957
Deklarasi pembentukan Majelis
Mahasiswa Indonesia (MMI)
2 Maret 1959
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu
Pasti dan Ilmu Alam dipisahkan dari Universitas Indonesia menjadi Institut
Teknologi Bandung.
2 November 1960
terbentuklah Dewan Mahasiswa ITB
yang diketuai oleh Piet Corputty. Dewan Mahasiswa terdiri dari Sidang Dewan
(Legislatif) dan Badan Pengurus (Eksekutif).
1965
Terbentuk KAMI Bandung. Terbentuk juga Komite Aksi Pembersihan ITB
(KAPI), yang bertujuan membersihkan ITB dari pengaruh komunis.
1966
KAMI Bandung membantu erjuangan menegakkan Tritura.
Juni 1966
KM ITB terbentuk sebagai
penyempurnaan dari DM ITB, terdiri dari MPM (legislatif), DM (eksekutif), dan
BPM (perwakilan ekstra kampus).
1970
DM ITB menyerukan slogan back to
campus untuk kembali kemahasiswaan yang telah rusak akibat politik nasakom.
1971
Protes DM ITB terhadap proyek Taman
Mini Indonesia Indah.
1972
Protes DM ITB kepada Bulog yang dianggap tidak
becus mengurusi pangan.
1974
Pertemuan 35 DM se-Indonesia
1974-1976
Konsolidasi organisasi DM ITB.
1977
Gerakan anti kebodohan
28
Oktober 1977,
DM se-Indonesia berkumpul di Bandung untuk
menyatakan sikap menolak eksistensi Soeharto sebagai Presiden Indonesia.
16 Januari
1978
Apel bersama 2000 mahasiswa ITB menyatakan
‘Tidak Mempercayai dan Tidak Menginginkan Soeharto Kembali Sebagai Presiden
Republik Indonesia
21
Januari dan 9 Februari 1978
Kampus diserbu dua kali dan diduduki militer 6
bulan lamanya. Mahasiswa lama dikumpulkan di lapangan basket dan diusir, hanya
mahasiswa angkatan ’78 yang boleh berkuliah. Terjadi penembakan gelap di rumah
Rektor ITB Prof. Iskandar. Laksusda Jawa Barat memanggil Heri Akhmadi, Rizal
Ramli, Indro Tjahjono, Al Hilal Hamdi, dan Ramles Manampang Silalahi untuk
kemudian diadili dan dipenjara.
1979
Pembentukan Badan Koordinasi Kemahasiswaan
(BKK)
1979-1982
Ultimatum dari Rektorat untuk membubarkan
DM
1982
Dewan Mahasiswa ITB akhirnya membubarkan
diri, kaderisasi dan cita-cita DM dikembalikan ke himpunan masing-masing
sebagai kantung gerakan
1983
Demonstrasi menentang rally mobil yang
menjamur
1985
Demonstrasi menyambut PM Inggris Margareth
Thatcher.
1986
Demonstrasi menyambut Presiden Francois
Mitterand
1987
Protes kepada Kedubes Perancis.
1988
Mimbar bebas pada hari pahlawan, aksi anti
helm, intifadah
1989
Aksi-aksi menentang pembebasan tanah
dengan semena-mena di Kacapiring, Cimacan, Kedung Ombo, dan Badega.
5
Agustus 1989
insiden dalam acara Penataran P-4
1990
Keluar surat dari Mendikbud Fuad Hasan
yang meminta didirikannya SMPT di seluruh Indonesia.
1992
OSKM diadakan kembali atas dasar
permintaan Rektorat
1993
Referendum pembentukan Lembaga Sentral
Mahasiswa.
1994
Advokasi terhadap dua fungsionaris HMFT
yaitu Yos Alfa dan Melyana (FT’90)
1995
OSKM’95 berlangsung dengan tema ‘Pahlawan
dari Rakyat yang tertindas’
20
Januari 1996
Kongres, FKHJ dan BKSK mendeklarasikan
berdirinya kembali KM ITB.
Maret
1996
Keluar surat edaran dari PR III yang
meminta nama lembaga sentral mahasiswa adalah Senat Mahasiswa ITB, yang
ditanggapi dingin oleh mahasiswa. PR III yang baru mengadakan manuver dengan
mengadakan registrasi terhadap seluruh organisasi mahasiswa. 5 Himpunan yaitu
HIMATEK, GEA, HMT, PATRA, dan HMP disegel karena menolak registrasi.
April
1996
Deklarasi kesatuan gerakan mahasiswa
Bandung
1996-1997
Berbagai forum diadakan untuk mendirikan
lembaga sentral mahasiswa antara lain forum TVST, PILT, dan BPI.
1998
FKHJ
membentuk Satgas KM ITB
1999
Gerakan Lumbung Kota sebagai bentuk
kepedulian mahasiswa akan langkanya barang kebutuhan pokok.
Agustus
1999
Peserta OSKM’99 melakukan aksi SINDU
(Studi dan Implementasi Desa Terpadu) di Cipatat.
Oktober
1999
Kontroversi mengenai kinerja Kabinet
pertama mengakibatkan Vijay dipercepat jabatannya dan diganti Caretaker.
Februari
2000
Pertama kali diadakannya Olimpiade KM ITB
dimana HMT keluar sebagai juara umum
Agustus
2000
OSKM kali ini adalah OSKM dengan peserta
terkecil jumlahnya (400an peserta) akibat ilegal.
Januari
2001
KM
ITB menggulirkan isu Buloggate dan Bruneigate untuk menjatuhkan Presiden
Abdurrahman Wahid.
10
Maret 2001
Dimotori oleh IMG, HIMAFI, PSIK, Veritas
dan Komunitas Ganesha 10, FKHJ melakukan pendudukan terhadap Sekretariat KM ITB
Mei
2003
Aksi longmarch Bandung-Jakarta untuk
memperingati 5 tahun reformasi.
Juni
2003
Aksi penolakan USM-PMBP yang dianggap sebagai
jalan komersialisasi kampus. Saat itu terbentang spanduk ‘Selamat Datang
Putra-Putri Termahal Bangsa’ untuk menyambut calon mahasiswa baru 2003. Isu ini
sempat menjadi isu nasional bersama PT BHMN lain.
Juli
2003
Aksi 1500 massa BEM Bandung Raya menuntut
turunnya Mega-Hamzah. Peluncuran “Selamatkan Indonesia” oleh KM ITB.
Agustus
2003
OSKM diketuai oleh Anwar Rustanto
(HMM’00). Pada acara penutupan terjadi kericuhan antara panitia dengan swasta
akibat insiden mengenai lagu kampus.
Desember
2003
pembentukan Satuan Tugas Penyikapan Pemilu
RI 2004 yang diketuai oleh Otep Kurnia (MA’99).
Februari 2004 ITB Fair diadakan pertama
kalinya di kampus ITB dengan tujuan memasyarakatkan teknologi. Aksi menolak
Dialog Calon Presiden oleh PSIK yang mengundang Prabowo Subianto. Aksi ini
dilakukan Kabinet bersama HMD.
April
2004
Aksi pembakaran ban oleh Kabinet bersama
Satgas Pemilu KM ITB akibat pengambilalihan acara ‘Kupas Tuntas’ Capres RI
Amien Rais oleh Rektorat. Kabinet juga mengadakan aksi menolak kedatangan
Siswono Yudohusodo karena dianggap sebagai bagian dari rezim Orde Baru.
Agustus
2004
OSKM kali ini diketuai Goris Mustaqim
(SI’01)
September
2004
Terdapat beberapa selebaran yang
bertuliskan mengenai permohonan maaf seseorang yang dianggap melakukan
penghinaan agama.
Oktober
2004
KM
ITB menginisiasi sebuah acara besar bertajuk ‘Gema Nusa’ (Gerakan Membangun
Nurani Bangsa) di lapangan silang Monas dengan menghadirkan Presiden RI
terpilih Susilo Bambang Yudhoyono.
10
Desember 2004
Kedatangan Dr. Anwar Ibrahim untuk mengisi
seminar “Perkembangan Demokratisasi Di Asia” disambut hangat mahasiswa ITB.
31
Desember 2004
Aksi peduli bencana tsunami Aceh bersama
BEM Unpad. Aksi ini diadakan saat pergantian tahun 2004 ke 2005
Januari
2005
Pengiriman relawan ke Aceh.
Februari
2005
Aksi penolakan kenaikan BBM, KM ITB
mengadakan aksi dengan motor sampai ke Lapangan Tegallega.
Maret
2005
Olimpiade ke-III KM ITB dimenangkan oleh
IMG.
21 Mei
2005
Launching gerakan ‘Kampus Cerdas’ untuk
mengurangi budaya mencontek di mahasiswa ITB.
Juni
2005
Rektorat menolak nama OSKM dan mengganti dengan
nama PSAK (Pengenalan Satuan Akademik dan Kemahasiswaan).
17
Agustus 2005
tepat pada saat peringatan 60 tahun
Indonesia Merdeka, KM ITB mengadakan aksi keprihatinan mengenai tingginya
jumlah mahasiwa yang di-DO setiap awal tahun akademik. Hal ini menunjukkan
belum beresnya sistem pendidikan di ITB.
September
2005
Keluar surat edaran Wakil Rektor bidang
Kemahasiswaan mengenai pelarangan kaderisasi bagi 2005 yang disikapi beragam
oleh himpunan-himpunan. Saat itu juga KM ITB menggulirkan isu tolak kenaikan
BBM yang rencananya dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2005.
1
Januari 2006
ART ITB disahkan oleh MWA
Februari
2006
Program Keroyok Kampus oleh Presiden Anam
Mei
2006
KM ITB menginisiasi gerakan peduli sampah
Kota Bandung. Di akhir bulan juga KM ITB mengirim tim relawan bencana gempa
bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
20-21
Agustus 2006
Kontroversi soal legalitas OSKM 2006
berakhir dengan terlaksananya OSKM 2006 hanya dalam dua hari. Peserta OSKM 2006
adalah peserta dengan jumlah terkecil sepanjang sejarah, 136 orang. OSKM
kemudian ditutup dengan aksi masuk kampus dengan peserta ratusan mahasiswa ITB.
November
2006
Seminar Nasional yang diisi oleh Presiden
RI ke-3 BJ Habibie menarik perhatian mahasiswa dan masyarakat Bandung
Januari
2007
Rangkaian Seminar dan Workshop “Sekantor”
atau Sekolah Anti Korupsi diakhiri dengan perayaan ulang tahun KM ITB.
Februari
2007
Olimpiade ke-IV menghasilkan MTI sebagai
juara umum.
7 April
2007
Kedatangan Wapres Jusuf Kalla yang
mengakibatkan tertutupnya kampus untuk mahasiswa dan dosen.
Juni
2007
Kasus kecelakaan motor pasca syukuran Kaderisasi
KMSR 2006
Agustus-September
2007
Rangkaian acara Penyambutan Mahasiswa Baru
(PMB)
Agustus
2013
OSKM 2013 dengan tema “untuk Indonesia”