Jumat, 23 Agustus 2013

seminar OSKM 2013

Hari ini Jumat, 23 Agustus 2013 OSKM ITB menggelar seminar yang dihadiri oleh narasumber-narasumber hebat seperti Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Tri Iskandar, Indra Hidayat dari Wanadri, dan Saska (Seterhen Akbar) CEO dan founder Riset Indie, pada kesempatan ini juga ada pengenalan K3L (Keamanan Kesehatan Ketertiban Lingkungan), dan pengenalan OHU, yang tidak kalah menariknya acara ini dimoderatori oleh Maria Selena, Puteri Indonesia yang juga alumni SBM-ITB. Ada juga sambutan-sambutan dari Sekjen OSKM 2013 dan Presiden KM ITB (Nyoman Anjani).
Seminar mengenai K3L memberikan gambaran bagaimana keamanan dan ketertiban yang ada di kampus ITB dan layanan-layanan yang disediakan untuk mahasiswa seperti telfon darurat yang dapat dihubungi ketika terjadi kecelakaan, panduan penyelamatan apabila terjadi bencana, dsb.
Di acara ini, ada juga gambaran mengenai unit-unit mahasiswa yang ada di ITB, mulai dari unit keagamaan, kesenian, olahraga, media, dll. Setiap unit dipromosikan, dan menampilkan sedikit performence di panggung.  
Seminar dilanjutkan dengan pemberian materi dari Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Sebagai menteri perdagangan beliau banyak menyinggung mengenai perekonomian negara, perkembangannya di dalam ataupun kaitannya dengan negara lain. Beliau memberikan motivasi terhadap mahasiswa baru untuk terpacu menjadi seorang pemimpin yang responsif, sesuai tuntutan zaman, dan mempunyai semangat berbangsa. Beliau juga mengingatkan untuk selalu berdemokrasi dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjadi negara yang sukses. Pesan tersirat yang diberikan Bapak Gita Wiryawan adalah bahwa ilmu itu tidak ada batasan, beliau menunjukannya dengan menjadi menteri perdagangan sekaligus ketua PBSI juga lihai memainkan alat musik.
Pemberi materi kedua adalah Indra Hidayat dari Wanadri sebuah komunitas pecinta alam, beliau menceritakan pengalaman-pengalaman menariknya dalam menjalani kegiatannya sebagai pecinta alam yang sekaligus mengemban misi menjaga keutuhan wilayah NKRI dan mengharumkan nama indonesia dengan menjelajah atau menjadi pelopor penjelajah/pendakian beberapa gunung di dunia. Selain itu, beliau memaparkan mengenai kondisi alam Indonesia yang sesengguhnya sangat kaya dan potensial, beliau berpesan agar kita mencintai tanah air dan menjaga kedaulatannya.
Pemateri ketiga adalah Ibu Tri Iskandar, beliau adalah pelopor pendirian panel surya di daerah-daerah terpencil di Indonesia agar mendapat supply listrik, beliau sangat tersentuh ketika melihat masyarakat yang tidak memiliki akses jalan yang baik dan minim fasilitas, menurut beliau kemiskinan di negeri ini karena masyarakat lokal tidak ditingkatkan sumber daya manusianya untuk bisa mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki, akhirnya sumber daya alam itu diolah oleh para pemilik modal tanpa meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya. Beliau berpesan untuk menciptakan integritas perlu adanya pengetahuan dan perasaan karena kedua hal itu akan melahirkan akal yang sehat, seperti yang kita tahu akal sehat akan menuntun kita untuk mendapatkan solusi yang "sehat" pula.
Pemateri terakhir adalah Saska (Seterhen Akbar), beliau adalah CEO dan founder Riset Indie sebuah badan riset independen yang kegiatan-kegiatannya disesuaikan dengan apa yang sedang diminati untuk diteliti, beliau juga mengatakan bahwa setiap riset bisa saja dilakukan dengan alasan subjektif, salah saru riset yang akan dijalankannya adalah "Angkot Day" dimana pada tanggal 20 September 2013 angkot jurusan Kalapa-Dago Bandung akan digratiskan, hal ini dilakukan untuk menilai keefektifan angkot sebagai transportasi umum jika digratiskan, apabila hasilnya baik akan diajukan ke Pemda, apabila benar-benar direalisasikan maka minat masyarakat untuk menggunakan angkot akan naik, penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang dan lalu lintas jalan tidak terlalu padat. Itu salah satu riset yang beliau dan tim lakukan. Beliau sangat peduli terhadap permaslahan lingkungan yang ada dan mencoba memecahkan permasalahan itu dengan metode yang unik.
Dari semua materi yang diberikan, pesan utamanya adalah kita harus menanamkan rasa CINTA INDONESIA!

By ; Syifa Nur Awalia

Resume Seminar di Sabuga



Jum’at, 23 Agustus 2013, diadakan seminar untuk para mahasiswa baru tahun 2013. Seminar diadakan pada pukul 14.00-18.00 dengan moderator Maria Selena. Empat pembicara mengisi seminar yaitu menteri perdagangan sekaligus ketua PBSI Pak Gita Wirjawan, Wanadri, Bu Tri Mumpuni dan CEO Riset Indie.

1.    1.    Sesi satu
Pembicara: Pak Gita Wirjawan
                Pak Gita mendapatkan gelar S1 di sebuah universitas di Texas, dan S2 di Harvard University. Sebenarnya beliau mendapatkan beasiswa musik, namun karena orang tua beliau pindah ke akutansi. Beliaupun akhirnya menjadi akuntan kemudian menjadi seorang pengusaha. Di Sabuga, pak Gita menceritakan tentang keberhasilan tim bulutangkis Indonesia pada ajang kejuaraan dunia di Guangzho, China. Sebagai ketua PBSI, beliau memberikan semangat para pemain dengan berkata “if you want it, you wil get it.” Sesaat sebelum pertandingan sehingga para pemain bisa lebih bermain dengan baik.
                Beliau membahas tentang perekonomian indonesia yang berada di urutan 15 dengan satu trilyun dollar, sementara urutan pertama adalah Amerika Serikat dengan 15 trilyun dollar. Indonesia tidak mampu mengolah kekayaan alam yang ada untuk bangsanya sendiri. Contohnya, kita hanya mampu menambang bauksit dan menjualnya ke nagara lain untuk diolah, di negara itu diolah dan dijual kembali ke Indonesiadengan harga jauh lebih mahal. Bukankah kita rugi besar kalau begitu. Pada tahun 2015 orang-orang dari seluruh ASEAN bisa bekerja di Indonesia. Oleh karena itu, orang-orang Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain. Pendanaandan pendidikan adalah hal yang utama yang utama dalam membangun ekonomi. Anggaran pendidikan Indonesia sekarang sudah bagus, lebih dari 20% APBN digunakan untuk pendidikan. Masalahnya adalah pendanaan untuk berwira usaha. Dengan bunga 15%, tentu akan sangat memberatkan wirausahawan yang ingin meminjam dana. Bandingkan dengan malaysia yang hanya 2%. Dari pasar saham, IHSG dan rupiah melemah akibat penarikan kembali uang investasi dari Amerika.
                Untuk menjadi negara dengan ekonomi yang maju, harus mencitai produk-produk dalam negeri, contohlah negara korea dengan LG,Samsung, Hyundai dan K-popnya. Lupakan produk- produk keren dari luar dan pakai produk dari kerja keras anak bangsa. Jadilah garuda-garuda yang cinta budaya sendiri dan mencintai tanah air.

2.      2.  Sesi dua
Pembicara: Wanadri
                Wanadri adalah sebuah kemonitas dimana mereka sering melakukan ekspedesi-ekspedsisi baik di dalm negeri maupun mancanegara. Yang terbaru adalah the seven summit, mereka berhasil mendaki tujuh puncak tertinggi dunia dengan regu berenam orang yang telah diselesaikan pada bulan mei 2013. Mereka juga akan melakukan ekspedisi  ke 9000 pulau terluar Indonesia, termasuk didalamnya adalah mendaki gunung dan arum jeram. Menurut mereka, tidak ada pendakian puncak gunung yang paling membanggakan, semua sangat membanggakan, yang penting adalah proses bagaimana kita dapat mencapi puncak. “tuhan, jangan matikan kreatifitasku, Tuhan jangan kau lumpuhkan, jangan kau hilangkan rasa kemanusiaanku”. Itulah do’a sang pembicara (mungkin agak beda dikit).
Hanya itu yang aku ingat dari ceramah Wanadri.

3.      3.  Sesi tiga
Pembicara: Ibu Tri Mmpuni
                Menurut data statistik, dari 245 juta penduduk indonesia, 100 juta diantaranya belum mendapatakan listrik. Penyebabnya adalah sulitnya infrastruktur, penduduk yang menyebar dan daerah yang terpelosok. Oleh karena itu, Ibu tri mencoba untuk membantu saudara-saudara kita yang belum mendapatkan listrik.
                Ibu Tri berceramah tentang pentingnya rasa kemanusiaan. Antara logika dan perasaan harus selalu berkomunikasi agar terjadi harmoni. Contonya dalam bidang ekonomi, kebanyakan hanya menggunakan logika saja. Kesejahteraan hanya mampu dicapai bagi orang yang memiliki dana dan pengetahuan. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan asing hanya mengeruk sumber daya alamnya saja dan tidak mau mempekerjakan masyarakat indonesia sehingga ekonominya rendah. Akibatnya kesenjangan ekonomi semakin besar. Menurut ibu Tri, kerjakan yang kita sukai. Semakin bagus hasilnya maka semakin bagus ekonominya. Oleh karena itu, sebagai penerus bangsa, bekerjalah dengan hati demi kemajuan bangsa.
                Setelah itu dilanjutkan sholat ashar berjamaah.

4.      4.  Sesi empat
Pembicara: CEO Riset Indie
                Riset indie adalah lembaga yang membantu suatu riset yang secara subjektif keren dan bersifat independen. Pembicara banyak menceritakan tentang masa kuliahnya dulu yang sering main keluar kampus sampai bekerja menjadi seorang operator kapal selam.
                Riset indie pernah membantu menjual kamera polaroid dari perusahaan yang bangkrut walaupun akhirnya tetap gagal. Nah pada tanggal 20 september 2013 nanti, Riset indie akan melakukan sebuah riset yang disebut Angkot Day. Jadi karena mereka berpikir bahwa angkot di kota Bandung yang suka naik turunkan penumpang sembarangan yang justru mengakibatkan kemacetan. Riset tersebut dilakukan pada trayek dago klapa. Pada Angkot Day, penumpang akan dilayani angkot dangan tertib tanpa membayar selama satu hari. Jika penumpang senang dengan hal ini, akan dijadikan rekomendasi untuk pemda atau supir angkot. Pokoknya jangan lewatin deh.

Nah sekian posting saya. maaf bila banyak kesalahan karena memang jarang nulis. Terima kasih.
By: khomsa

Seminar!


Sesi 1: Gita Irawan Wirjawan
Apasih  semangat kemahasiswaan? Semangat kemahasiswaan kental sekali dengan kearifan lokal yang berikatan dengan proses studi yang kita alami di universitas (ITB). Dengan berbagai masalah yang di hadapi, bangsa Indonesia butuh pemimpin yang bisa menjawab tantangan di zamannya,  mengerti kepentingan dan keinginan rakyat tetapi bukan dengan cara menghilangkan adat dan budaya demi untuk kemajuan perekonomian dan bangsanya.
“Jika kita mau melakukan sesuatu, kita bisa mendapatkan yang kita mau” artinya, setiap usaha yang kita lakukan tidak akan ada yang sia-sia dalam membentuk diri kita dan menghasilkan sesuatu. Untuk perkembangan perekonomian bangsa ini, usaha yang perlu kita lakukan adalah merangkul produk anak bangsa ‘merah-putih’
Bangsa kita, Indonesia dapat menjadi sukses dalam meng-garuda-kan diri hanya jika kita menyatukan pluralisme, berteknologi, saling menghargai kekayaan budaya, kesinambungan hubungan antar sesama, dan lain-lain. Kesuksesan meng-garuda-kan diri tersebut dapat dikatakan berhasil jika kita bisa melakukan eksportasi budaya, produk, dan menjadi negara ekonomi yang kompetitif.
Untuk itu, hal-hal yang perlu diperbaiki oleh Indonesia adalah pendanaan yaitu berupa pengurangan persentase bunga pinjaman, dan memperbaiki sistem pendidikan yang menumbuhkan jiwa nasionalisme sebab produk dari pendidikan adalah senjata masa depan bagi bangsa dan negara ini. Maka dari itu, tantangan kita sebagai rakyat muda Ganesha adalah kita harus dapat menjujung nasionalisme, memiliki kearifan serta menyadari status kita sebagai warga dunia.

Sesi 2: Wanadri (Cinta Tanah Air)
Wanadri adalah perkumpulan dari sekelompok mahasiswa dan pemuda yang memiliki jiwa cinta tanah air. Berdasarkan deklarasi Djuanda dan proklamasi telah di tetapkan zona atau wilayah negara Indonesia yang berbentuk kepulauan. Dengan luas daratan sekitar 1,8 juta km persegi dan luas perairan sekitar 3,1 juta km persegi membuat Indonesia menjadi negara yang memliki SDA, Keanekaragaman hayati dan juga suku bangsa yang beragam. Meski dengan berbagai perbedaan Indonesia menjadi negara kesatuan yang sepakat untuk berdiri secara bersama-sama.

Sesi 3: Tri Mumpuni (Integritas dan Kompetensi alumni ITB untuk kemandirian dan kesejahteraan bangsa)
                Integritas dan kompetensi berkaitan langsung dengan pengetahuan (logika) dan perasaan (empati) yang jika digabungkan dapat menjadi akal sehat. Tetapi jika logika itu berdiri sendiri tanpa perasaan, itu akan menimbulkan masalah yaitu hanya akan mementingkan kepentingan dirinya sendiri.
                Berdasarkan data, dari sekitar 245 juta rakyat indonesi terdapat 100 juta jiwa yang tersebar di 33.000 desa  yang masih mengalami gelap gulita saat malam dan belum mendapatkan fasilitas listrik.
                Tuntutan untuk pertumbuhan ekonomi seringkali membutakan hati para pemimpin bangsa kita untuk memperhatikan hal yang lebih penting seperti kepentingan rakyat,  lingkungan dan SDA yang semakin menipis karena selalu dikeruk. Tuntutan ini juga yang membuat sistem ekonomi saat ini semakin tidak manusiawi  dan justru semakin membuat kesenjangan yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin dalam negara ini. Untuk mencegah hal ini, salah satunya di perlukan di perlukan sistem yang mengelola SDA dengan teknologi, keuangan dan manajemen yang tidak memiskinkan komunitas lokal.

Sesi 4: Riset Indie (Saska)
                Seorang alumni ITB yang memiliki latar belakang sebagai mahasiswa lulusan elektro angkatan tahun 2003. Melalui perjalanan hidupnya kita dapat melihat kak Saska memiliki kelebihan dalam bidang teknik dan juga kehidupan sosial. Dalam hidupnya juga ia membuktikan bahwa tidak semua yang kita lakukan akan menghasilkan keberhasilan, ada kalanya kita harus menghadapi fakta kegagalan yang kita alami tetapi ini bukan alasan bagi kita untuk menyerah atau berhenti untuk berkarya. Melalui perjalanan hidupnya juga telah terbukti melalui kolaborasi dari berbagai pihak dan bidang keilmuan dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa sehingga membuat kita semakin menghargai satu sama lain bukan untuk menyombongkan diri kita dibandingkan yang lainnya.
Kak Saska ini juga melakukan riset dalam bidang sosial lainnya seperti “angkot day” yang berawal dari kemacetan yang semakin parah di kota Bandung karena kendaraan pribadi semakin banyak dan seringkali naik angkot menyita banyak waktu kita karena perilaku supir yang ‘ngetem’. 
Intinya, setiap usaha dan perubahan kecil yang kita lakukan dapat memberikan dampak yang besar bagi kesejahteraan bangsa kita ini.

Sekian dan terima kasih! 



                                                                                             Gomgom Rudolf H/ FTSL
"if you want it, you'll get it" inilah kutipan yang saya ambil dari bapak Gita.

Masa orientasi mahasiswa itu adalah kearifan lokal. Perekonomian Indonesia memerlukan pemimpin yang mengerti kebutuhan masyarakat dan harus memiliki kearifan lokal, karenajika kita menghilangnjakan kearifan lokal. Pada suatu waktu kita harus berpikir lokal namun juga internasionalist. "Jadilah garuda-garuda yang kreatif, tampil, bertekhnologi, yang punya semangat kebagsaan".

Indonesia tidak hanya kaya ole sumer daya alam saja, tapi kultur dan penduduknya. Janganlah anfda berpikur tanpa rasa pada zanan sekanrang, ekonomi banyak digunakan sebagain lahan untuk merahp keuntungan sebesar besarnya. Oleh karena itu, wirausaha sosial diharapkan bisa membawa perubahan.

Kintan permata d
Fti:2013

Resume Seminar OSKM ITB 2013

Hari ini di oskm ada seminar. Udah pada tau kan yah? Ada empat narasumber di seminar hari ini. Siapa aja?

Yang pertama, Bapak Gita Wiryawan selaku Menteri Perdagangan Indonesia . Dalam pidatonya, bapak Gita antusias sekali dalam membahas perekonomian Indonesia. Sebenernya Indonesia tuh kaya dengan SDA, tetapi masyarakatnya masih belum bisa mengolahnya. Selama ini yang mengolah kekayaan SDA di Indonesia itu adalah orang asing. Semacam kekayaan yang belum bisa dinikmati oleh rakyatnya. Karena itu Indonesia memerlukan seorang pemimpin yang penuh dengan kearifan lokal, yang menjunjung nasionalismenya, yang mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan rakyatnya.

Yang Kedua ada WANANDRI, sebuah kelompok pecinta alam yang sudah mendaki banyak puncak gunung di dunia ini salah satunya adalah gunung Everest. WANANDRI membeberkan beberapa fakta yang mencengangkan seperti Indonesia itu luas banget. Indonesia memiliki ribuan pulau. Kita orang Indonesia belum tentu bisa mengunjungi seluruh pulau yang ada di negara ini.

Yang ketiga ada Ibu Tri Mumpuni. Kata siapa di Indonesia semua rakyatnya sudah bisa menikmati listrik? Tadi Ibu Tri Mumpuni telah membuka mata saya tentang bangsa ini. Ketika kita asik-asikan sama nonton televisi, laptopan, belajar dengan lampu yang terang dan sebagainya, ternyata masih ada juga teman sebangsa kita yang malam harinya harus belajar hanya menggunakan lampu kecil, bahkan ada juga yang nggak bisa belajar di malam hari karena belum ada listrik. Disini kita dituntut untuk menjadi orang yang memiliki logika sekaligus memiliki rasa empati.

Yang keempat ada Bang Saska, Alumni STEI ITB, seorang pendiri Riset Indie. Salah satu riset yang pernah dilakukannya adalah Project Alinea, sebuah riset untuk membuat robot alien. Project ini mendapatkan respon positif dari banyak kalangan. Riset selanjutnya yang akan dilakukan oleh bang Saska adalah Angkot Day yang tujuannya untuk mengurangi macet di Bandung.

Nah, itu semua yang udah aku dapet dari seminar hari ini.


Zella Indra Purnamaningtyas
Zella Indra Purnamaningtyas
SITH-S (16113030)

Resume #SeminarOSKM

Pada 23 Agustus 2013, bertempat di Sabuga ITB, lebih dari 3600 mahasiswa baru mengikuti Seminar OSKM. Acara yang dimulai sekitar pukul 14.30 ini dimoderasi oleh Maria Selena, Putri Indonesia 2011, yang juga merupakan alumni SBM ITB. Seminar OSKM ini juga mengundang beberapa pembicara yang luar biasa, diantaranya:

1. Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan dan Ketua PBSI)

Kedatangan Bapak Gita Wirjawan dan jajarannya dari kementrian perdaganan mendapat sambutan meriah dari hadirin di Sabuga ITB. Dalam pidatonya selama kurang lebih 25 menit, beliau menyampaikan beberapa cerita, seperti saat beliau mendampingi tim bulutangkis Indonesia di kejuaraan dunia di Cina. Di kejuaraan tersebut Indonesia berhasil meraih 2 gelar. Beliau juga menceritakan riwayat singkat pendidikannya. Dalam materi yang beliau sampaikan, beliau berbicara banyak mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup pesat, walaupun belum diiringi dengan teknologi yang maju. Inilah yang beliau harapkan dari mahasiswa-mahasiswa ITB, agar dapat memaksimalkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. Ibu Tri Mumpuni

Sambutan yang tak kalah meriah diberikan kepada Ibu Tri Mumpuni, selaku pembicara kedua dalam Seminar OSKM ini. Beliau pernah mendapatkan berbagai penghargaan karena berhasil mengadirkan listrik di pelosok-pelosok nusantara. Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran baik yang disertai dengan perasaan dan hati yang tulus untuk menciptakan solusi bagi setiap permasalahan.

3. Wanadri

Wanadri merupakan organisasi tertua yang bergerak dalam bidang kegiatan alam. Dalam Seminar OSKM ini, Wanadri memberi penjelasan tentang beberapa ekspedisi mereka, seperti "Indonesia 7 Summits Expedition" yang merupakan pendakian 7 gunung di berbagai belahan dunia dan juga sebuah ekspedisi yang akan dilakukan pertama kali oleh orang Indonesia yang berhubungan dengan masalah kedaulatan dengan Malaysia. Wanadri juga menjelaskan secara singkat tentang geografi Indonesia dan perluasan daerah Indonesia setelah Deklarasi Juanda. "Tak ada gunung yang tinggi, rimba belantara, jurang curam dan lautan serta angkasa yang tak dapat dijelajahi oleh Wanadri"

4. Seterhen Akbar

Seterhen Akbar adalah founder sekaligus CEO Riset Indie, sebuah badan riset yang aktif dalam bidang sosial, ekonomi, dan media. Beliau juga merupakan alumni Teknik Elektro ITB. Dalam Seminar OSKM ini, beliau menjelaskan dua dari sekian proyeknya. Yang pertama adalah Animatronic Alinea. Proyek ini mendapat respon positif dari massa yang hadir pada GeekFest 2012. Proyek yang kedua adalah Angkot Day. Riset Indie berencana untuk menghadirkan solusi atas kemacetan yang mulai menerpa kota Bandung dengan cara lebih memasyarakatkan angkot dan meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi.


Secara keseluruhan, menurut saya, pembicara dan materi yang disampaikan dalam Seminar OSKM ini sangat informatif dan memotivasi. Semoga dalam acara-acara ITB selanjutnya dapat selalu mendatangkan pembicara hebat dengan materi yang hebat pula.


Jonatan
STEI
16513031

Resume Seminar OSKM 2013

Seminar OSKM 2013 sebenarnya memperjelas bahwa visi OSKM tahun ini, "Semangat Kemahasiswaan berdasarkan Kearifan Lokal untuk Indonesia" sangat relevan dengan keadaan Indonesia pada saat ini. Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang mengerti, mencintai dan menjunjung kebudayaan milik mereka. Sebuah negara juga akan maju bila memiliki pemimpin yang mengerti akan kebutuhan rakyatnya.

Dan dalam bidang ekonomi, Indonesia telah berkembang dengan sangat baik dengan menjadi urutan ke 15 di dunia dalam pertumbuhan ekonomi. Namun yang benar benar disayangkan adalah hampir 60 persen dari pendapatan dan pertumbuhan ekonomi adalah milik asing. Seharusnya pertumbuhan ekonomi yang sudah sangat baik ini dapat dinikmati oleh rakyat dan mengurangi kesenjangan sosial, bukan memperlebar kesenjangan sosial ini.

Karena itulah Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang menjunjung kearifan lokal, mengerti rakyatnya dan tentunya memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi. Pemimpin-pemimpin yang lahir dari generasi kami, generasi muda saat ini. Pengusaha-pengusaha muda yang menghargai komunitas lokal dan tidak hanya memikirkan isi kantongnya sendiri juga sangat dibutuhkan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Menurut saya, seminar ini secara keseluruhan menyatakan bahwa Indonesia bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi jika generasi mudanya memiliki kearifan lokal, nasionalisme yang kuat dan rasa cinta tanah air yang luar biasa sebelum terjun dalam persaingan global.

Salamah
SAPPK (19913185)

TIMELINE KEMAHASISWAAN

Era Kolonial Belanda dan Jepang
Terbentuk organisasi kemahasiswaan tertua di Bandung yaitu Bandoeng Studenten Corps (BSC) di Technische Hoogeshcule te Bandoeng (TH Bandoeng)
1942
TH Bandoeng sempat berganti nama di era kolonial Jepang menjadi Institute Of Tropical Sciences
1944
TH Bandoeng sempat berganti nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku
Era Kemerdekaan
 Bandung Kogyo Daigaku dibuka kembali dengan nama Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung). Terbentuk Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Bandung. Namun mahasiswa menyatakan tekad belum sudi kembali ke kampus bila Indonesia belum merdeka penuh. STT Bandung kemudian pindah ke Yogyakarta.
Era1950an
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Bandung masih dalam naunngan Universitas Indonesia. Saat itu terbentuklah Dewan Mahasiswa UI Bandung yang beranggotakan himpunan-himpunan mahasiswa teknik.
1957
Deklarasi pembentukan Majelis Mahasiswa Indonesia (MMI)
2 Maret 1959
Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam dipisahkan dari Universitas Indonesia menjadi Institut Teknologi Bandung.
2 November 1960
terbentuklah Dewan Mahasiswa ITB yang diketuai oleh Piet Corputty. Dewan Mahasiswa terdiri dari Sidang Dewan (Legislatif) dan Badan Pengurus (Eksekutif).
1965 
Terbentuk KAMI Bandung. Terbentuk juga Komite Aksi Pembersihan ITB (KAPI), yang bertujuan membersihkan ITB dari pengaruh komunis.
1966 
KAMI Bandung membantu erjuangan menegakkan Tritura.
Juni 1966
KM ITB terbentuk sebagai penyempurnaan dari DM ITB, terdiri dari MPM (legislatif), DM (eksekutif), dan BPM (perwakilan ekstra kampus).
1970 
DM ITB menyerukan slogan back to campus untuk kembali kemahasiswaan yang telah rusak akibat politik nasakom.
1971
Protes DM ITB terhadap proyek Taman Mini Indonesia Indah.
1972
 Protes DM ITB kepada Bulog yang dianggap tidak becus mengurusi pangan.
1974
Pertemuan 35 DM se-Indonesia 

1974-1976
Konsolidasi organisasi DM ITB.

1977
 Gerakan anti kebodohan

28 Oktober 1977,
DM se-Indonesia berkumpul di Bandung untuk menyatakan sikap menolak eksistensi Soeharto sebagai Presiden Indonesia.

16 Januari 1978
 Apel bersama 2000 mahasiswa ITB menyatakan ‘Tidak Mempercayai dan Tidak Menginginkan Soeharto Kembali Sebagai Presiden Republik Indonesia

21 Januari dan 9 Februari 1978
 Kampus diserbu dua kali dan diduduki militer 6 bulan lamanya. Mahasiswa lama dikumpulkan di lapangan basket dan diusir, hanya mahasiswa angkatan ’78 yang boleh berkuliah. Terjadi penembakan gelap di rumah Rektor ITB Prof. Iskandar. Laksusda Jawa Barat memanggil Heri Akhmadi, Rizal Ramli, Indro Tjahjono, Al Hilal Hamdi, dan Ramles Manampang Silalahi untuk kemudian diadili dan dipenjara.

1979
 Pembentukan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK)

1979-1982
Ultimatum dari Rektorat untuk membubarkan DM

1982
Dewan Mahasiswa ITB akhirnya membubarkan diri, kaderisasi dan cita-cita DM dikembalikan ke himpunan masing-masing sebagai kantung gerakan



1983
Demonstrasi menentang rally mobil yang menjamur

1985
Demonstrasi menyambut PM Inggris Margareth Thatcher.

1986
Demonstrasi menyambut Presiden Francois Mitterand

1987
Protes kepada Kedubes Perancis.

1988
 Mimbar bebas pada hari pahlawan, aksi anti helm, intifadah

1989
Aksi-aksi menentang pembebasan tanah dengan semena-mena di Kacapiring, Cimacan, Kedung Ombo, dan Badega.

5 Agustus 1989
insiden dalam acara Penataran P-4

1990
Keluar surat dari Mendikbud Fuad Hasan yang meminta didirikannya SMPT di seluruh Indonesia.

1992
OSKM diadakan kembali atas dasar permintaan Rektorat

1993
 Referendum pembentukan Lembaga Sentral Mahasiswa.

1994
Advokasi terhadap dua fungsionaris HMFT yaitu Yos Alfa dan Melyana (FT’90)

1995
OSKM’95 berlangsung dengan tema ‘Pahlawan dari Rakyat yang tertindas’

20 Januari 1996
Kongres, FKHJ dan BKSK mendeklarasikan berdirinya kembali KM ITB.


Maret 1996
Keluar surat edaran dari PR III yang meminta nama lembaga sentral mahasiswa adalah Senat Mahasiswa ITB, yang ditanggapi dingin oleh mahasiswa. PR III yang baru mengadakan manuver dengan mengadakan registrasi terhadap seluruh organisasi mahasiswa. 5 Himpunan yaitu HIMATEK, GEA, HMT, PATRA, dan HMP disegel karena menolak registrasi.

April 1996
Deklarasi kesatuan gerakan mahasiswa Bandung

1996-1997
Berbagai forum diadakan untuk mendirikan lembaga sentral mahasiswa antara lain forum TVST, PILT, dan BPI.

1998 FKHJ
 membentuk Satgas KM ITB

1999
Gerakan Lumbung Kota sebagai bentuk kepedulian mahasiswa akan langkanya barang kebutuhan pokok.

Agustus 1999
Peserta OSKM’99 melakukan aksi SINDU (Studi dan Implementasi Desa Terpadu) di Cipatat.

Oktober 1999
Kontroversi mengenai kinerja Kabinet pertama mengakibatkan Vijay dipercepat jabatannya dan diganti Caretaker.

Februari 2000
Pertama kali diadakannya Olimpiade KM ITB dimana HMT keluar sebagai juara umum

Agustus 2000
OSKM kali ini adalah OSKM dengan peserta terkecil jumlahnya (400an peserta) akibat ilegal.

Januari 2001
 KM ITB menggulirkan isu Buloggate dan Bruneigate untuk menjatuhkan Presiden Abdurrahman Wahid.

10 Maret 2001
Dimotori oleh IMG, HIMAFI, PSIK, Veritas dan Komunitas Ganesha 10, FKHJ melakukan pendudukan terhadap Sekretariat KM ITB

Mei 2003
Aksi longmarch Bandung-Jakarta untuk memperingati 5 tahun reformasi.

Juni 2003
 Aksi penolakan USM-PMBP yang dianggap sebagai jalan komersialisasi kampus. Saat itu terbentang spanduk ‘Selamat Datang Putra-Putri Termahal Bangsa’ untuk menyambut calon mahasiswa baru 2003. Isu ini sempat menjadi isu nasional bersama PT BHMN lain.

Juli 2003
Aksi 1500 massa BEM Bandung Raya menuntut turunnya Mega-Hamzah. Peluncuran “Selamatkan Indonesia” oleh KM ITB.

Agustus 2003
OSKM diketuai oleh Anwar Rustanto (HMM’00). Pada acara penutupan terjadi kericuhan antara panitia dengan swasta akibat insiden mengenai lagu kampus.

Desember 2003
pembentukan Satuan Tugas Penyikapan Pemilu RI 2004 yang diketuai oleh Otep Kurnia (MA’99).
Februari 2004 ITB Fair diadakan pertama kalinya di kampus ITB dengan tujuan memasyarakatkan teknologi. Aksi menolak Dialog Calon Presiden oleh PSIK yang mengundang Prabowo Subianto. Aksi ini dilakukan Kabinet bersama HMD.

April 2004
 Aksi pembakaran ban oleh Kabinet bersama Satgas Pemilu KM ITB akibat pengambilalihan acara ‘Kupas Tuntas’ Capres RI Amien Rais oleh Rektorat. Kabinet juga mengadakan aksi menolak kedatangan Siswono Yudohusodo karena dianggap sebagai bagian dari rezim Orde Baru.


Agustus 2004
OSKM kali ini diketuai Goris Mustaqim (SI’01)

September 2004
Terdapat beberapa selebaran yang bertuliskan mengenai permohonan maaf seseorang yang dianggap melakukan penghinaan agama.

Oktober 2004
 KM ITB menginisiasi sebuah acara besar bertajuk ‘Gema Nusa’ (Gerakan Membangun Nurani Bangsa) di lapangan silang Monas dengan menghadirkan Presiden RI terpilih Susilo Bambang Yudhoyono.

10 Desember 2004
Kedatangan Dr. Anwar Ibrahim untuk mengisi seminar “Perkembangan Demokratisasi Di Asia” disambut hangat mahasiswa ITB.

31 Desember 2004
Aksi peduli bencana tsunami Aceh bersama BEM Unpad. Aksi ini diadakan saat pergantian tahun 2004 ke 2005

Januari 2005
 Pengiriman relawan ke Aceh.

Februari 2005
Aksi penolakan kenaikan BBM, KM ITB mengadakan aksi dengan motor sampai ke Lapangan Tegallega.

Maret 2005
Olimpiade ke-III KM ITB dimenangkan oleh IMG.

21 Mei 2005
Launching gerakan ‘Kampus Cerdas’ untuk mengurangi budaya mencontek di mahasiswa ITB.

Juni 2005
Rektorat menolak nama OSKM dan mengganti dengan nama PSAK (Pengenalan Satuan Akademik dan Kemahasiswaan).

17 Agustus 2005
tepat pada saat peringatan 60 tahun Indonesia Merdeka, KM ITB mengadakan aksi keprihatinan mengenai tingginya jumlah mahasiwa yang di-DO setiap awal tahun akademik. Hal ini menunjukkan belum beresnya sistem pendidikan di ITB.

September 2005
Keluar surat edaran Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan mengenai pelarangan kaderisasi bagi 2005 yang disikapi beragam oleh himpunan-himpunan. Saat itu juga KM ITB menggulirkan isu tolak kenaikan BBM yang rencananya dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2005.

1 Januari 2006
ART ITB disahkan oleh MWA

Februari 2006
Program Keroyok Kampus oleh Presiden Anam

Mei 2006
KM ITB menginisiasi gerakan peduli sampah Kota Bandung. Di akhir bulan juga KM ITB mengirim tim relawan bencana gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

20-21 Agustus 2006
Kontroversi soal legalitas OSKM 2006 berakhir dengan terlaksananya OSKM 2006 hanya dalam dua hari. Peserta OSKM 2006 adalah peserta dengan jumlah terkecil sepanjang sejarah, 136 orang. OSKM kemudian ditutup dengan aksi masuk kampus dengan peserta ratusan mahasiswa ITB.

November 2006
Seminar Nasional yang diisi oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie menarik perhatian mahasiswa dan masyarakat Bandung

Januari 2007
Rangkaian Seminar dan Workshop “Sekantor” atau Sekolah Anti Korupsi diakhiri dengan perayaan ulang tahun KM ITB.

Februari 2007
Olimpiade ke-IV menghasilkan MTI sebagai juara umum.

7 April 2007
 Kedatangan Wapres Jusuf Kalla yang mengakibatkan tertutupnya kampus untuk mahasiswa dan dosen.

Juni 2007
Kasus kecelakaan motor pasca syukuran Kaderisasi KMSR 2006

Agustus-September 2007
 Rangkaian acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB)

Agustus 2013
OSKM 2013 dengan tema “untuk Indonesia”